Berita gembira datang dari Lazismu. Lembaga amal yang mengelola zakat, infaq, sedekah, dan sosial keagamaan lainnya (ZISKA) ini berhasil menyabet satu penghargaan bergengsi dari perhelatan acara SDGs Award tahun 2022.


SDGs itu sendiri adalah sebuah penghargaan nyata dari pemerintah untuk platform pemerintah atau non pemerintah yang ikut serta membantu tercapainya tujuan SDGs, salah satunya adalah kesejahteraan manusia.


Ada beberapa kategori yang mendapatkan penghargaan dari SDGs diantaranya kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pelaku usaha besar, pelaku usaha kecil dan menengah, organisasi masyarakat sipil, filantropi, organisasi orang muda, dan media. 


Bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan penghargaan yang diberikan SDGs. Tahapan-tahapan seleksi ketat harus dilewati oleh peserta sebelum akhirnya bisa mendapatkan award tersebut. Begitu juga dengan yang dialami Lazismu. 


Setelah persyaratan semua dilengkapi, Lazismu terpilih masuk 5 besar dan bisa mengikuti tahapan wawancara. Setelah tes wawancara yang dilakukan berhasil Lazismu masuk 3 besar. Dan pada akhirnya Lazismu menjadi lembaga yang terpilih oleh SDGs  dalam kategori Filantropi.


Bagi kader Muhammadiyah, dengan terpilihnya Lazismu sebagai yang terbaik dalam kategori Filantropi, berita tersebut agaknya tidak terlalu mencengangkan. Karena dalam benak kita bisa dikatakan bahwa Muhammdiyah itu sendiri adalah gerakan Filantropis. 


Ini bisa dibuktikan secara historis. Keinginan besar K.H Ahmad Dahlan adalah ingin berjuang untuk mensejahterakan umat. Belum lagi dalam Muhammadiyah pernah lahir lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan seperti Penolong Kesengsaraan Oemoem (P.K.O). 


Gerak langkah P.K.O ketika dipimpin oleh H.M Sudjak itu tidak hanya terbatas untuk anggota Muhammadiyah. Bisa dikatakan Nasional. Seperti contoh ketika terjadinya letusan gunung api di Kelud tahun 1918 lalu. Dalam arsip Belanda, gerakan P.K.O ini tercatat mampu mengumpulkan sumbangan yang cukup besar.


Yang harus kita akui dan harus berucap terima kasih adalah kehadiran sosok Hilman Latif, yang kemarin terpilih menjadi ketua PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Dengan arahan dan bimbingan Hilman Latif setidaknya membuat manajemen Lazismu menjadi terarah. Bahkan peran penting Hilman Latif pun diamini oleh ketua Lazismu pusat Edi Suryanto.


"Menurutnya, Hilman Latief memiliki peran penting dalam merumuskan dan mengawal program-program Lazismu yang berbasis SDGs."


Semoga saja agenda-agenda Lazismu untuk tahun berikutnya bisa berjalan lancar dan tambah keren dan apa yang telah diraih hari ini bisa ditingkatkan lagi menjadi lebih baik.


Dan kita, sebagai kader, tentu harus sadar betul bahwa kehadiran Lazismu atau lembaga lain dibawah Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, sangat membantu memudahkan dalam berbuat kebaikan. Mereka adalah garda terdepan bagaimana kebaikan kita disalurkan.