Sumber: Indonesiainside.id

Tidak terasa tahun 2022 sebentar lagi akan meninggalkan kita. Akhir tahun merupakan momen yang tepat untuk berlibur ke tempat wisata bersama keluarga tercinta karena waktunya bersamaan dengan liburan sekolah. 

Namun liburan ke tempat wisata tidak selamanya menyenangkan. Akses jalan menuju tempat wisata favorit biasanya padat bahkan bisa sampai macet. Perjalanan normal misalnya butuh waktu 2-3 jam, mungkin bisa bertambah menjadi 4-5 jam.

Ketidaknyamanan tidak selesai sampai di situ. Setelah sampai di tempat tujuan, kita akan disuguhkan dengan kepadatan pengunjung. Antrian di loket tiket, tempat duduk sudah penuh terisi, dan kemungkinan tidak menyenangkan lainnya. 

Mungkin itulah penyebab masyarakat Indonesia masuk ke dalam kategori kurang piknik. Berdasarkan data tahun 2019 yang dirilis oleh United Nation The World Tourism Organization (UNWTO), rata-rata masyarakat Indonesia melakukan perjalanan wisata domestik 2,6 kali dalam setahun. Sungguh sangat sedikit, mungkin 1 kali mudik, 1 kali libur akhir tahun, 0,6 libur cuti.

Infrastruktur jalan yang kurang memadai ke tempat wisata menjadi salah satu penyebab kemacetan di musim liburan. Selain itu biaya transportasi yang mahal menjadi penyebab kedua. 

Terlebih lagi kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm), tarif tol yang tinggi, harga tiket yang mahal, dan penyebab-penyebab lainnya membuat masyarakat Indonesia berpikir 1000 kali sebelum piknik.

Liburan tidak selamanya harus bepergian. Beberapa keluarga lebih memilih berkumpul bersama keluarga baik di rumah atau di kampung halaman. Cukup dengan menikmati kebersamaan, bersenda gurau, dan makan bersama. 

Momen yang jarang ditemui ketika hari-hari biasa. Ketika para orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan anak-anak sibuk dengan sekolah dan tugas-tugasnya. Selamat berlibur, selamat menikmati kebersamaan bersama keluarga di akhir tahun.