Pele merayakan kemenangan


Suatu hari di kota kecil Brazil, Bauru pada tanggal 16/17/1950, ditengah hingar bingar final piala dunia, seorang ayah nampak tengah menikmati jalannya pertandingan yang mempertemukan dua tim hebat yakni Uruguay dan Brazil lewat radio. Sedangkan anaknya sedang bermain diluar. 


Harapan besar tentunya ada pada tim nasional dan masyarakat Brazil yang kala itu menjadi tuan rumah. Sementara Uruguay adalah tim tetangga yang mempunyai beberapa pemain hebat.


Bertempat di Maracana, sebetulnya tim Brazil hanya butuh hasil seri untuk bisa memenangkan trofi piala dunia, yang sebelumnya sempat terhenti karena adanya perang dunia.


Format pertandingan pada tahun 1950 berbeda dengan format pertandingan piala dunia modern. Itu sebabnya Brazil hanya butuh pertandingan seri. Sedangkan Uruguay harus mengalahkan Brazil untuk dapat memenangkan piala dunia.


Maracana hening, karena pada akhirnya Uruguay mampu menjadi jawara piala dunia 1950 dengan mengalahkan Brazil dengan skor 2-1.


Kesedihan terngiang dimana-mana, termasuk seorang ayah yang ada di Bauru itu. Ketika pertandingan berakhir sang anak yang bernama Edson Arantes do Nascimento menghampiri sang ayah yang lagi bersedih.


Lalu anak kecil yang baru berusia sembilan tahun itu mengatakan: "Jangan menangis, yah. Aku akan memenangkan piala dunia untukmu".


Kelak Edson muda tersebut akan tumbuh menjadi seorang pemain bola hebat yang bernama Pele. Torehannya, baik meraih piala dunia tiga kali atau skill-skil yang masih ditampilkan di sepakbola modern, menjadi keran lahirnya bintang-bintang berbakat.


Dunia sepakat bahwa "Pele did it first dan mungkin juga kita akan sepakat bahwa dia adalah The Greatest of All Time.


Meskipun kedepannya lahir seorang bintang lain, namun tentu sangat sulit untuk menyamai rekor Pele yang selama karirnya telah mencetak 1,279 goal itu.


Kamis kemarin tanggal 29/12/2022 sang legenda itu telah menghembuskan nafas terakhirnya pada umur 82 tahun. Setelah sebelumnya sempat dirawat di Sao Paulo karena mengindap penyakit kanker Colon.


Dunia bersedih. Para pemain sepakbola diseluruh dunia menaruh simpati besar pada Pele yang telah mengubah sepakbola menjadi seni.


Pele mungkin telah meninggalkan dunia ini tapi legacy nya akan tetap hidup selamanya. Ia sudah mewujudkan bahkan melampaui janji indah pada ayahnya semasa kecil.


Rest in Peace, Edson Arantes do Nascimento, Pele.