Ilustrasi 


Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bergerilya mengenalkan bakal calon presiden Anies Baswedan keliling Indonesia. Mulai dari Aceh sampai yang terbaru yaitu Bandung sudah disambangi Anies. 


Manuver Nasdem ini terbilang berani karena posisinya sebagai partai politik (parpol) pendukung pemerintah. Sementara itu Anies Baswedan dinilai dekat dengan oposisi atau dicitrakan sebagai oposisi. Terlebih lagi Nasdem saat ini sedang penjajakan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres RI 2024-2029.


Dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, Nasdem memiliki dua menteri yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. 


Ketua DPP PDIP, Djarot Syaifullah Yusuf merasa gerah dengan manuver Nasdem tersebut sehingga ia memberikan rekomendasi kepada Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi dan reshuffle kabinet.


"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot (tempo.co).


Nasdem merasa manuvernya bukanlah indikasi sebagai oposisi. Melalui Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menegaskan Partai Nasdem komitmen untuk mendukung dan bersama pemerintah Jokowi dan Ma'ruf Amin sampai akhir masa jabatan yaitu tahun 2024 meskipun kadernya tidak lagi menjadi menteri. 


Jokowi dinilai berada di persimpangan, di satu sisi partainya PDIP merekomendasikan untuk reshuffle kabinet, di sisi lain partai Nasdem merupakan salah satu parpol yang setia dan berjasa. 


Sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) periode pertamanya tahun 2014, Nasdem menjadi parpol terdepan mengusung Jokowi menjadi capres sebelum mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 


Dikabarkan Jokowi dan Surya Paloh  melakukan pertemuan tertutup di istana hari Kamis (26/1/2023). Pertemuan tersebut menimbulkan beragam teka-teki dan prediksi. 


Sampai tulisan ini dimuat, belum ada informasi pasti tentang isi pertemuan tersebut. Prediksi yang paling rasional yaitu pembicaraan mengenai reshuffle kabinet dan seputar koalisi Pilpres 2024.


Kita tunggu saja apakah Nasdem akan tetap ada dalam kabinet ataukah pertemuan tersebut merupakan kata "perpisahan" dalam kabinet Indonesia Maju?